Headlines News :
Home » » Teman Dipanggil Sebagai Tersangka, Angki Maki-maki Polisi

Teman Dipanggil Sebagai Tersangka, Angki Maki-maki Polisi

Written By Achmad Bawazir on Jumat, 31 Oktober 2014 | 07.13.00

Kampar Kiri,Sabdarepublik - Angki warga Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten  Kampar tiba-tiba mengamuk dan memaki-maki polisi, karena tak senang temannya, Aris dipanggil Mapolsek Kampar Kiri untuk dimintai keterangan dalam kasus dugaan pengeroyokan.

Aris dipanggil sebagai terlapor dugaan pengeroyokan terhadap korban Rio, Jumat (24/10) lalu, sekitar pukul 10.00 WIB.

Namun, Angky yang dikenal sebagai preman kampung sesampai di Polsek langsung marah-marah dan mengeluarkan kata-kata yang tak pantas kepada polisi.

Mendengar makian Angki, Kepala Unit Reskrim Polsek Kampar Kiri, Ipda Zulpatriano mencoba memberi pengertian kepada Angki, namun Angki semakin garang dan terus mengeluarkan kata yang tak pantas.

"Polisi ini "Anjing" semua, tidak tahu saya orang sini," teriak Angki.

Selain itu, Angki juga menilai kerja polisi hanya memanggil dan menangkap warga saja.

Hal ini diprotes oleh Ipda Zulpatriano dan balik mempertanyakan kapasitas Angki datang ke Mapolsek. Sebab, saat itu di Mapolsek sudah hadir ninik mamak Kampar Kiri, M.Taher Dt Singo didampingi  6 orang datuk lainnya. Darwis selaku tokoh masyarakat, tokoh agama dan kepala desa.

"Kapolsek orang tua kita, kalau kamu tidak ada kepentingan tunggu diluar saja," kata Zulptriano.

Beberapa saat kemudian Angki keluar dari Mapolsek sembari kembali melontarkan makian.

Peristiwa itu terjadi sesaat setelah Polsek Kampar Kiri bersama ninik mamak dan kepala desa melakukan operasi pekat.

Namun, ketika anggota polisi memanggil Angki, ia justru kabur. Selang 15 menit datang orang tua Angki dan langsung diterima Kapolsek.

Kedua belah pihak kemudian bermaaf - maafan. Sebelum Sholat Jumat, muncul abang Angki, bernama Rico beserta sekitar 20 orang warga. Rico datang juga marah-marah dan memaki, Kapolsek.

Bahkan ketika ninik - mamak menasehatinya, Rico tak mengubris dan meminta petinggi adat tak usah ikut campur dan membantu polisi.

Melihat gaya Rico, anggota Mapolsek pun terpancing, namun Kapolsek perintahkan agar menahan diri.

"Biarkan saja, setelah capek berhenti sendiri," kata Kompol Amril mengingatkan anggotanya.

Kades dan Ninik Mamak ketika di konfirmasi wartawan mengatakan, kejadian ini merupakan rentetan ditangkapnya pelaku pengerusakan Mako Polsek Kampar Kiri dan penganiayaan terhadap Waka Polsek Akp Irwandi, dimana Irwandi mengalami luka dengan 16 jahitan. (rahmad/ma)
Share this post :

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. sabdarepublik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger