Headlines News :
Home » » Harga Sembako Masih Tinggi, Disperindag Dituntut Intensifkan Pengawasan

Harga Sembako Masih Tinggi, Disperindag Dituntut Intensifkan Pengawasan

Written By Achmad Bawazir on Selasa, 27 Januari 2015 | 15.44.00



BENGKALIS-Sabdarepublik.com -Dua kali pasca penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) kembali ke tarif normal, belum diikuti harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat.

Untuk itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kabupaten Bengkalis harus mengintensifkan pengawasan terhadap pedagang sembako diseluruh kabupaten Bengkalis.

Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Bengkalis, Fadly Syarifudin, Senin (26/1) kemarin mengatakan, dari pantauan dilapangan harga sejumlah kebutuhan pokok belum turun.

Kondisi tersebut sangat kontras dengan harga BBM yang telah turun dua kali dan mendekati harga normal sebelum terjadi kenaikan pertengahan November 2014 lalu.

“Berdasarkan pantauan kami di sejumlah pedagang maupun pasar tradisional, harga sembako serta kebutuhan masyarakat masih cukup banyak yang belum turun. Tentu saja kondisi ini meresahkan konsumen, dan kita harapkan Disperindag mengintensifkan pengawasan harga ditingkat pedagang maupun distributor,” pinta Fadly.

Disebut mantan Ketua PWI Bengkalis ini, diantara harga yang belum turun tersebut seperti daging sapi, ayam potong, minyak goreng serta cabe merah.

LPKSM berharap ada penyesuaian harga dengan diturunkannya harga kebutuhan minimal 15 sampai 20 persen sejalan dengan penurunan HET BBM

Sementara itu, Kepala Disperindag Bengkalis Muhammad Fauzi yang dikonfirmasi wartawan soal masih tingginya harga sebagian sembako, membenarkan.

Pihaknya masih melakukan pengawasan harga ditingkat pedagang, melalui tim pengawasan yang berasal dari kalangan internal Disperindag.

“Kita sudah membentuk tim memantau harga di lapangan. Sejauh ini upaya kita hanya sebatas mengawasi dan memberitahukan kepada pedagang supaya melakukan penyesuaian harga,” jawab Fauzi.

Namun ulas Kadisperindag, ada harga sembako yang masih tinggi karena adanya gagal panen, stok menipis atau kurangnya pasokan serta harga beli dari pedagang besar atau distributor masih tinggi menjadi alasan pedagang.

“Ada berbagai alasan yang dikemukakan terkait masih adanya harga sejumlah jenis sembako yang belum diturunkan pedagang. Tetapi tim yang kita bentuk senantiasa bekerja optimal di lapangan memantau harga serta pasokan,”papar Fauzi mengakhiri. (rr)
Share this post :

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. sabdarepublik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger