Headlines News :
Home » » Den POM Pekanbaru Cros Chek Spanduk Polisi Militer Di KPHP Tahura

Den POM Pekanbaru Cros Chek Spanduk Polisi Militer Di KPHP Tahura

Written By Achmad Bawazir on Sabtu, 25 Februari 2017 | 12.21.00

Pekanbaru, Terkait spanduk berukuran 1 m X 6 m terbuat dari kain berlogo mengatasnamakan Institusi penegak hukum, POLRI, Kejaksaan Agung, KPK dan TNI Batalyon Intelijen Kostrad, Polisi Militer (PM), dan Korem 051 Jayakarta yang dipampangkan dalam areal KPHP (Kawasan Pengembangan Hutan Produksi) Model Minas Tahura SS. Hasyim yang mencuat di media ini, menimbulkan spekulasi banyak pihak, pasalnya spanduk tersebut berada dalam kawasan KPHP Model Minas Tahura, sehingga menimbulkan pertanyaan sejumlah kalangan.
Pemasangan spanduk mengatasnamakan penegak hukum dan TNI tersebut diduga dilakukan oleh segelintir pengusaha nakal yang mengalihfungsikan kawasan KPHP Model Minas Tahura SS. Hasyim, soalnya kawasan lindung Tahura SS. Hasyim yang luasnya 6.170 ha tersebut nyaris punah akibat hutannya digasak kemudian tanahnya dimiliki dan dijadikan perkebunan kelapa sawit, tanpa mempertimbangkan dampak dari perambahan hutan tersebut. Pembukaan hutan KPHP Model Minas Tahura untuk dijadikan kebun kelapa sawit tersebut berlangsung sejak tahun 1998 silam, tanpa izin Kermenterian LH Kehutanan RI. Luas hutan KPHP Model Minas Tahura yang digasak sekitar 5.500 ha, pengusaha dan oknum yang membuka kawasan hutan KPHP Model Minas Tahura tersebut diantaranya Jamaluddin pensiunan PNS dan Acin alias Cindra Wijaya yang memiliki kebun sawit dalam kawasan KPHP Model Minas Tahura yang luasnya mencapai ratusan hektar dan masih ada sederetan para pengusaha lainnya yang mengalih fungsikan kawasan KPHP Model Minas Tahura tapi dibiarkan ujar Harianto Ketua Yaspani Yustisia. Menurut Harianto akibat pembiaran tersebut pihaknya melalui Yaspani Yustisia menyurati institusi penegak hukum dan TNI yang tercantum pada spanduk yang dipampangkan dalam kawasan KPHP Model Minas Tahura tersebut “surat sudah kita layangkan” dikirim melalui titipan kilat ujarnya Menurut Harianto dalam rangka memastikan keberadaan plang Polisi Militer (PM) tersebut dalam kawasan KPHP Model Minas Tahura Jumat (24/02/2017) Anggota Den Pom Pekanbaru melakukan cros chek kelapangan, diamini Kpt. Haryadi Pasi Lidkrim Den POM Pekanbaru setelah ditelusuri oleh anggota Den POM spanduk bertuliskan Polisi Militer PM belum ditemukan anggota ujar Kpt, CPM, Haryadi melalui hubungan seluler milik Harianto. Menurut Harianto anggota Den POM Pekanbaru yang turun kelapangan untuk melihat langsung spanduk Polisi Militer tersebut, mestinya didampingi masyarakat disekitar KPHP Model Minas Tahura agar tiak salah alamat, soalnya anggota Den Pom yang kelapangan bukan ke kawasan KPHP model Minas Tahura melainkan ke Kota Garo sementara spanduk bertuliskan Polisi Militer tersebut dalam kawasan KPHP Model Minas Tahura ujar Harianto Harianto juga menginformasikan bahwa Letkol Deni dari kesatuan Kostrad akan turun ke lokasi KPHP Minas Tahura untuk melihat langsung spanduk Kesatuan Batalyon Intelijen Kostrad yang dipasang dilokasi KPHP, kalau tidak ada halangan lanjut Harianto Letkol Deni besok Sabtu (25/02/2017) ke Pekanbaru dan menuju lokasi KPHP Model Minas Tahura ujar Harianto. Menurut Haryadi pemasangan papan nama berlogo Polisi Militer (POM) tersebut “Kemungkinan ada oknum yang mengatasnamakan Institusi PM” dengan tujuan untuk mengamankan usahanya, karena pernah terjadi di lokasi lain, hal ini akan kita selidiki siapa pelaku yang memasang spanduk mengatas namakan institusi Polisi Militer tersebut. Haryadi juga tidak menafikan bahwa Primer Koperasi Den POM Pekanbaru ada bermitra dengan pihak lain, tapi atas nama Koperasi Primer Den POM, bukan atas nama Institusi POM, ujarnya Secara terpisah ucapan serupa juga disampaikan Ketua Primer Koperasi Kartika Gajahmada POMDAM I/BB Lettu CPM Trya Tugis Timora ketika dihubungi awak media ini melalui hubungan seluler Jumat (24/02/2017) terkait spanduk berlogo Polisi Militer (PM) yang diasumsikan sejumlah kalangan oknum pengusaha kebun kelapa sawit yang berlokasi di kawasan KPHK Model Minas Tahura SS. Hasyim diduga berlindung di Institusi Polisi Militer dengan tegas dibantah Trya Tugis Timora, “itu tidak benar”. Bekerjasama dengan mitra memang ada, tapi atas nama Primer Koprasi Kartika Gajah Mada POMDAM-I BB sepanjang usaha mitra tersebut legal. Koperasi Kartika tidak ada bermitra dengan pengusaha kebun di KPHP Model Minas Tahura “tidak ada itu“ ujarnya mengulangi. (s.purba)
Share this post :

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. sabdarepublik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger