Para Imigran di Pekanbaru Kini Wajib Pakai ID Card
Written By Achmad Bawazir on Minggu, 01 Februari 2015 | 22.55.00
Pekanbaru,Sabdarepublik.com- Saat ini terdapat sekitar 400 imigran gelap dari berbagai negara, seperti Afghanistan, Bangladesh, Irak dan lainnya dalam pengamanan Kantor Imigrasi Pekanbaru. Mereka ditempatkan di dua lokasi, yakni Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) di belakang Purna MTQ dan di Wisma Satria Jalan Cik Ditiro atau di belakang RRI.
Pada awalnya kedatangan mereka tidak menuai permasalahan yang begitu berarti, namun seiring berjalannya waktu persoalan sosial mulai timbul di masyarakat. Karena jumlah mereka yang semakin bertambah banyak dan berkeliaran tanpa mengantongi tanda pengenal seperti paspor ataupun visa. Belum lagi, beredarnya informasi penyebaran paham dan mereka ada yang menjadi pelacur lelaki.
Untuk itu, kini para imigran yang berada di pengungsian Imigrasi Pekanbaru terlihat menggunakan Identity Card (ID). Id card tersebut berisi data personal yang berguna sebagai pengenal dan wajib dikenakan kemanapun mereka pergi. Seperti yang tampak dikenakan salah satu imigran asal Afganistan, Minggu (1/2).
Sebelumnya, Kementrian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru telah meminta Kantor Imigrasi Kelas I memberikan identitas khusus bagi imigran ilegal yang berada di wilayahnya, serta mengatur jam bepergian.
"Karena jumlah mereka sekarang sudah banyak di Pekanbaru lebih 500 orang, kita tidak bisa membedakan lagi dengan masyarakat," kata Kepala Kemenag Kota Pekanbaru, Edwar S Umar, di Pekanbaru, waktu itu.
Menurutnya, identitas khusus ini di perlukan karena rata-rata para imigran yang berasal dari tiga negara, Afganistan, Pakistan dan Iraq tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, bahkan inggris. Sehingga sangat rawan konflik. Sementara keberadaan mereka sejak meminta suaka sangat bebas membaur dan melakukan aktifitas.
Apalagi, masih kata dia, keberadaan para imigran yang sudah menyentuh semua fasilitas umum seperti mal, pasar tradisional dan rumah ibadah ini di khawatirkan dimanfaatkan oleh mereka untuk menyebarkan Paham Syiah yang mereka anut. Bukan hanya itu, kelebihan fisik dan kegantengan yang mereka miliki tidak jarang menjadi modal untuk menggaet para wanita tempatan.
Para imigran saat ini juga ditempatkan di Hotel Satria Jalan Cik Di Tiro, Pekanbaru, selain di Rudenim Pekanbaru.(klikriau)
Label:pendidikan
Daerah
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.