Bagansiapiapi-Sabdarepublik.com-- Sebanyak 300 hektar lahan pertanian padi di Kepenghuluan Bagan Punak, Pesisir Kecamatan Bangko, diantaranya kurang lebih 70 hektar lahan pertanian padi yang ditanami oleh warga mengalami gagal panen.
Akibat gagal panen yang dilanda banjir beberapa bulan yang lalu dan saluran irigasi tidak mengalir dengan lancar akibatnya air tergenang di lahan pertanian padi tersebut
.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Kelompok Tani Maju Bersama, Azuar Ali. ”Pada tahun inilah gagal panen yang paling parah dari pada tahun sebelumnya.Pasalnya tali air tidak mengalir dengan lancar dan membuat lahan pertanian dipenuhi air membuat padi banyak mati,”kata Azuar kepada wartawan, Rabu (11/3/15) di Bagansiapiapi.
Azuar menjelaskan, penanaman padi ini pada tahun 2014 kemarin dan panennya baru pada tahun ini.”Pihak kami berharap kepada Pemkab Rohil untuk menormalisasi parit atau saluran irigasi yang selama ini tidak mengalir dengan lancar,”katanya.
Menurut Azuar, lahan pertanian yang ada di Kepenghuluan Bagan Punak Pesisir sangat bagus ditanami padi,tanpa diberi pupuk pun hasilnya bagus.Selain normalisasi irigasi kami juga berharap Pemkab Rohil bisa membangun jalan semenisasi di Jalan Pertanian .Apabila musim hujan tiba jalan tersebut tidak bisa dilewati mobil maupun motor terpaksa berjalan kaki berkilo-kilo meter membawa hasil panen,”harapnya.
Azuar Ali menambahkan,warga yang menanam padi di kepenghuluan Bagan Punak Pesisir berjumlah sekitar 400 KK. ”Hampir seluruh warga di Kepenghuluan tersebut menanam padi bahkan warga dari luar pun datang untuk menanam padi,”tuturnya.
Azuar Ali berharap selain normalisasi irigasi dan membangun jalan semenisasi dia juga berharap kelompok tani memerlukan alat Powertreser atau perontok padi supaya warga tidak bersusah payah disaat panen nantinya.(andi)
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.