Headlines News :
Home » » Berikan Kuliah Umum, Kasad Ajak Mahasiswa Dukung Swasembada Pangan

Berikan Kuliah Umum, Kasad Ajak Mahasiswa Dukung Swasembada Pangan

Written By Achmad Bawazir on Kamis, 12 Maret 2015 | 22.22.00

Pekanbaru-Sabdarepublik.com - Kepala Staf Angkatan Darat  Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan kuliah Umum yang bertempat Aula Universitas Riau (UNRI),Rabu (11/3)

      Acara yang dihadiri oleh Plt. Gubernur Riau, H. Arsyadjuliandi Rachman, Pangdam I/BB Mayjen TNI Edi Rahmayadi, Danrem jajaran Kodam I/BB, para Dandim jajaran Korem 031/WB, Dan Kasatdisjan, para Rektor, Dekan, Dosen, Ormas, Tokoh Masyarakat. 

     Kegiatan Kasad, diikuti lebih kurang 600 mahasiswa yang tergabung dari 5 universitas yang ada di provinsi Riau diantaranya UNRI, UIN, UIR, UNILAK, Politeknik Caltex Riau. Dalam kuliah umum Kasad  mengatakan kita sekarang ini sedang menghadapi Proxy War merupakan perang antara dua pihak yang tidak saling berhadap-hadapan namun menggunakan pihak ketiga untuk mengalahkan musuh. Proxy ini tidak dapat dikenali secara jelas siapa kawan dan siapa lawan.

Dihadapan ratusan mahasiswa dari berbagai universitas yang ada di Provinsi Riau, Kasad mengajak kepada mahasiswa, agar menjalankan swasembada pangan yang  telah di programkan oleh pemerintah. Dan optimis target dua juta ton per tahun itu bisa terlampaui tentunya diaplikasikan," ujar Kasad

    Kasad juga menyampaikan swasembada pangan itu realistis bisa diwujudkan dalam mencapai  target yang diberikan oleh pemerintah. 

    Lebih jauh dijelaskannya lagi, pada masa yang akan datang, di mana energi fosil pada tahun 2043 akan habis dan digantikan dengan bio energi, sasaran konflik akan mengarah pada lokasi sumber pangan yang sekaligus merupakan sumber energi. 

    Indonesia sebagai salah satu negara ekuator yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun akan menjadi arena persaingan kepentingan nasional berbagai negara.  Untuk itu, diperlukan langkah antisipasi dan persiapan yang matang agar generasi penerus bangsa Indonesia mampu menjamin tetap tegaknya keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Dengan adanya tuntutan kepentingan kelompok telah menciptakan perang-perang jenis baru diantaranya perang asimetris, perang hibrida dan perang proxy sehingga kemungkinan terjadinya perang konvensional antar dua negara dewasa ini semakin kecil.

    Pemuda sebagai tulang punggung bangsa harus menyadari bermacam tantangan dan ancaman bangsa tersebut untuk kemudian bersatu padu dan bersinergi menjaga keselamatan bangsa dan negara. Sejumlah aksi yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk menangkal proxy war diantaranya dengan selalu mengidentifikasi dan mengenali masalah, ahli dalam bidang disiplin ilmu masing-masing, melakukan gerakan pemuda berbasis wirausaha, dan mengadakan komunitas belajar serta merintis program pembangunan karakter.**rls

Share this post :

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. sabdarepublik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger