7 Tahun Warga Manunggal Di Intimidasi Oleh Developer

Pekanbaru. Warga Manunggal Kp.Baru Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan, selalu mendapatkan intimadasi oleh Sumardi alias Edi Sukur yang bertindak sebagai pimpinan Developer PT.Indah Harisanda. Intimidasi dilakukannya agar warga Manunggal segera meninggalkan lokasi tempat mereka huni jauh sebelum adanya Edi Sukur dilokasi tersebut.

    Masyarakat Manunggal mulai resah dan ketakutan, disebabkan berbagai cara dan upaya telah mereka lakukan, namun tidak membuahkan hail sedikitpun termasuk dengan upaya menempuh jalur hukum, bahkan pihak Developer semakin berani dengan melakukan tindakan penganiayaan yang telah dilaporkan oleh Lebrianis pada tanggal 22 November 2012 ke Kapolda Riau dengan Nomor Laporan : STPL/354/XI/2012/KAPOLDA, tentang tindak pidana secara bersama-sama didepan umum dan oleh Rizky Andika Putra  pada tanggal 18 Januari 2014 yang tercatat dengan nomor laporan : STPL/86/I/2014 di kepolisian sektor Tampan tentang tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh Junaidi (anak buah Edi Sukur)

    Menjadi sebuah tanda Tanya bagi warga Manunggal kenapa laporan yang telah mereka lakukan terkesan lambat dan seperti ditutup-tutupi. Anisa (samaran) seorang ibu rumah tangga yang juga warga manunggal, sangat menyayangkan lambatnya kinerja aparat penegak hukum dalam menindaklanjuti keluhan dari masyarakat kecil. Dikatakannya “ kemana lagi kami harus mencari keadilan di negeri ini? Hak kami telah dirampas, kami ini juga rakyat Indonesia pak” serunya dengan nada haru.

    Kasus-kasus perampasan hak warga bukanlah menjadi hal yang aneh di bumi lancang kuning ini, namun nampaknya hukum masih berpihak kepada sang pemilik modal/penguasa, semoga saja masyarakat Manunggal bisa mendapatkan keadilan dan mendapatkan hak-hak mereka kembali.(fadli)