PEKANBARU -Sekitar 200 mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi se Provinsi Riau melakukan aksi unjukrasa di kantor SKK Migas Sumbagut dan DPRD Riau, Selasa sore (18/11).
Aksi itu sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar hampir 40 persen. Untuk premium (bensin) dari harga Rp6.500,- menjadi Rp8.500,- per liter dan solar Rp6.500,- menjadi Rp7.500,-
Menurut Koordinator Lapangan (Korlap) Suyeni, kenaikan harga BBM jelas-jelas melukai hati rakyat. Apalagi, Jokowi masih belum genap 30 hari memimpin negeri ini, harga BBM sudah dinaikkan hampir 40 persen.
“Keputusan Presiden Jokowi menaikkan harga BBM dinilai melanggar Undang-undang Nomor 12 tahun 2014 tentang APBN tahun anggaran 2014, Perubahan Atas UU nomor 23 tahun 2013,’’ tukasnya.
Dalam undang-undang itu disebutkan, untuk subsidi energi yang merupakan bagian dari Program Pengelolaan Subsidi disesuaikan dengan kebutuhan realisasi pada tahun anggaran berjalan, berdasarkan realisasi harga minyak mentah (ICP) dan nilai tukar rupiah.
"Kenyataannya, sekarang harga minyak mentah dunia jatuh, bahkan telah berada di bawah 80 dolar Amerika Serikat per barrel. Tetapi Jokowi malah menaikkan harga BBM di dalam negeri,’’ katanya.
Oleh sebab itu, Suyeni menyatakan DPRD Riau sebagai representatif masyarakat Riau harus menolak kenaikan harga BBM.
Sumber : Delikriau.com
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.