Headlines News :
Home » , , » Seorang Bocah Ingin Jadi "Ponsel Pintar !"

Seorang Bocah Ingin Jadi "Ponsel Pintar !"

Written By Achmad Bawazir on Selasa, 20 September 2016 | 05.07.00

Seorang Guru setelah makan malam, dia mulai memeriksa PR yang dikerjakan oleh para siswanya. Saat itu, suaminya berjalan di dekatnya dengan memegang smartphone kesayangannya sambil Belajar Bisnis Online.

Ketika membaca catatan terakhir, ibu guru itu mulai menangis dengan air mata berlinang...

Suaminya melihat hal itu dan bertanya, 'Mengapa kamu menangis sayang? Apa yang terjadi?'

Sang istri menjawab : 'Kemarin saya memberikan pekerjaan rumah kepada para siswa saya, untuk menulis sesuatu tentang topik : >>> Yang Saya Inginkan <<<

'Suami : "OK, tapi kenapa kamu menangis?
'Istri : 'Memeriksa catatan mereka, itulah yang membuat saya menangis.
'Suami ingin tahu : ' Apa yang tertulis dalam catatan yang membuat kamu menangis?
'Istri : ' Dengarkan tulisan anak ini...

"Keinginan saya adalah untuk menjadi sebuah ponsel pintar"
Orang tua saya sungguh sangat mencintai ponsel pintar mereka.
Mereka peduli ponsel pintar mereka, sehingga kadang-kadang mereka lupa untuk peduli kepadaku. Ayah ku pulang dari kantor lelah, ia memiliki banyak waktu untuk ponsel pintarnya, tapi tidak ada waktu untuk ku.

Ketika orang tua saya melakukan beberapa pekerjaan penting dan ponsel pintar berdering, dengan segera mereka mengangkat dan meresponnya, tapi tidak untuk aku, bahkan jika aku merengek menangis pun tidak ada respon.

Mereka bermain game di ponsel pintar, mereka tidak bermain dengan aku.
Mereka berbicara dengan seseorang di telepon pintar mereka, mereka tidak pernah mendengarkan aku, bahkan sekalipun aku mengatakan sesuatu yang penting.

Jadi, keinginan ku adalah untuk menjadi sebuah Ponsel Pintar."

Setelah mendengarkan catatan anak murid itu, sang suami tersentuh dan bertanya kepada istrinya, 'Siapa yang menulis itu sayang ?'.

Sang Istri menjawab : 'Anak kita!' :cry::cry::cry::cry::cry::cry:

Hallo pembaca !

Gadget sungguh bermanfaat, tetapi itu semua adalah untuk kemudahan saja. Janganlah kita berhenti mencintai anggota keluarga dan orang-orang yang mencintai kita.

Anak-anak melihat dan merasakan segala sesuatu apa yang terjadi dengan & di sekitar mereka. Berbagai hal dapat tertulis pada pikiran mereka dengan efek yang kekal. Mari berhati-hati, sehingga mereka tidak tumbuh dengan cinta dan hal-hal yang palsu.

#Mari kita berubah !
(milis joko kampung)
Share this post :

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. sabdarepublik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger