
Penegasan itu disampaikan Bupati kepada masyarakat Rupat dan Rupat Utara ketika melakukan kunjungan kerja ke 3 desa di kedua kecamatan tersebut, Selasa (10/3) kemarin. Ketiga desa yang dikunjungi orang nomor satu di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini, Hutan Panjang dan Pancur Jaya (Rupat) dan Teluk Rhu (Rupat Utara).
Diingatkan Bupati, ada tiga Undang-Undang (UU) yang akan dikenakan bagi pelaku Karhutla. Yaitu UU 41/1999 tentang Kehutanan, UU 18/2004 tentang Perkebunan, serta UU No 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
“Total ancaman hukumannya 36 tahun. Karena itu dengan alasan dan untuk kepentingan apapun, jangan membakar hutan atau lahan. Saat ini sudah lebih dari 10 orang pelaku Karhutla ditangkap jajaran Polres Bengkalis. Aparatur penegak hukum tidak akan memberikan toleransi kepada pelaku Karhutla”, kata Herliyan.
Bupati menjelaskan, bila terjadi Karhutla, maka yang rugi masyarakat itu sendiri. Dicontohkannya, untuk membuat hujan buatan guna menanggulangi Karhutla, tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan pemerintah.
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.